Rabu, 12 Juni 2013

Sejarah Drughi Bianconeri







Sebelum gw ngomongin sejarah dari Drughi ini gw mau ngingatin apa itu Drughi Bianconeri. Drughi merupakan kelompok fans berat Juve yang paling utama di italia. Drughi awalnya dibentuk dari sisa Ultras Juve yang berasal dari kelompok Fighters, Indians dan Gioventu Bianconera.
Sejarah terbentuknya DRUGHI juventus

Kelompok superter sejati Juventus yang pertama muncul di pertengahan tahun 70-an. Saat itu ada dua kelompok tifosi sayap kiri dan organisasinya masih belum bagus. Dua kelompok itu adalah Venceromos dan Autonomia Bianconera. Lalu di tahun 1976 terbentuklah 2 kelompok suporter ultras sejati Juve, Fossa Dei Campioni dan Panthers. Baru setahun kemudian kelompok tifosi ultras yang legendaris berdiri, Fighters. Kelompok ini diprakarsai oleh Beppe Rossi. Beliau merupakan tokoh yang sangat berpengaruh bagi seluruh tifosi Juve dan menjadi panutan para ultras muda di Turin.
Awal era 80-an kelompok-kelompok suporter baru bermunculan. Gioventu Bianconera, Area Bianconera, dan Indians adalah beberapa diantaranya. Dua kelompok ultras yang ekstrim juga berdiri di periode ini, Viking dan Nucleo Armato Bianconero (N.A.B). Dua kelompok ini benar-benar menjadi grup tifosi yang dihormati di dalam dan di luar Delle Alpi. Viking dan N.A.B adalah kelompok yang benar-benar mengingatkan orang pada kata hooligans. Itu dikarenakan mereka tidak pernah takut bertempur dengan supporter klub manapun di dalam atau di luar stadion. Tahun 1983 kelompok Juventini yang berbeda dibentuk untuk menjalani partai tandang pertama mereka ke Eropa (Liege, Belgia tahun 1983).
Tahun 1987 kelompok tifosi bersejarah Fighters akhirnya dibubarkan setelah berjaya selama 10 tahun. Penyebabnya saat itu karena terjadi banyak kekerasan dan perkelahian dalam partai tandang ke Florence, melawan rival Juve, Fiorentina. Sebagian besar anggota Fighters lama, bersama dengan anggota Indians dan Giuventu Bianconera, membentuk sebuah kelompok supporter ultras yang baru, Arancia Meccanica (Clockwork Orange). Nama ini terinspirasi oleh film Stanley Kubrick berjudul sama yang populer saat itu.
Nama itu menimbulkan kesan kekerasan dan negatif sehingga menimbulkan banyak masalah. Karena itu kelompok ini dipaksa untuk merubah nama kelompok mereka. Para fans sepakat untuk membodohi politisi kota Turin dengan merubah nama kelompok mereka menjadi Drughi. Drughi merupakan nama geng dimana tokoh utama film Clockwork Orange, Alex, bergabung. Lucunya, para politisi Turin terlambat menyadari hal ini. Drughi pun berkembang dan menjadi kelompok supporter terpenting dalam sejarah Juventus. Dalam kurun waktu antara 1988 sampai 1996 Drughi memiliki 10.000 anggota.

Pada tahun 1993 beberapa anggota Drughi memperoleh otonomi dan menghidupkan kembali kelompok tifosi lama, Fighters. Empat tahun setelahnya Fighters dan Drughi bersaing untuk menjadi yang terbaik di La Curva Scirea. Drughi menggantung banner mereka tepat di tengah La Curva Scirea Delle Alpi, sedangkan Fighters harus memasang banner mereka di sebelah kanannya.
Setelah Juve memenangkan Piala Champions atas Ajax tahun 1996, para supporter sangat bergembira dan memutuskan untuk berkolaborasi. Drughi, Fighters, dan beberapa kelompok kecil lainnya di La Curva Scirea memutuskan untuk bersama mendukung Juve dibawah satu nama, Black and White Fighters Gruppo Storico 1977. Nama Fighters pun memperoleh kembali kejayaan seperti awalnya tepat 20 tahun sejak kelompok supporter itu berdiri.

Dan ini adalah beberapa para petinggi –  petinggi dari Kelompok Garis Keras ini.
Dino Rivoli adalah salah pemimpin legendaris Drughi. dia mati ditikam oleh salah seorang ultras ketika Viking, Nucleo, ultras ex-Fighters dan Drughi terlibat tawuran tahun 2006 setelah game persahabatan vs Alessandria. Dino sudah menjulang saat dia ditangkap Polisi krn kasus pembunuhan dan perampokan thn 1989, dan saat itu dia sdh menjadi leader dr Drughi.
kita gak akan cuma menemukan banner Ciao Dino di kandang Juventus, di kalangan ultras2 lain di Italia, nama Dino adalah nama yg sdh mendapat tempat di hati mereka.
Sudah jadi adat di italia bahwa pemegang curva sud bisa dibilang kelompok suporter terhebat dan paling berjaya di klub atw stadion tersebut. Perebutan kekuasaan dan konflik intern antar kelompok suporter juve pun sering terjadi bahkan tak jarang ada tawuran antar sesama suporter..di youtube dl gw sering ntn… ada semacam tingkatan kasta lewat letak banner.. kelompok2 suporter itu saling bersaing untuk menjadi yg terkuat.
Di Indonesia sendiri sudah ada kelompok yang seperti ini yang dinamakan Drughi Indonesia.

3 komentar: